Sabtu, 25 Desember 2010

Sinopsis Marry Me, Mary! / Mary Stayed Out All Night episode 10 part 2




Teman-teman Mu Gyul masih penasaran dengan hubungan Mu Gyul dan Seo Jun, apa benar keduanya menjalin hubungan lagi seperti dulu. Dengan tegas Mu Gyul menjawab 'tidak.'

Mu Gyul masih mengkhawatirkan Mae Ri, seharian ini Mae Ri tidak mengangkap telepon darinya.


Mu Gyul dan teman-teman Mae Ri menuju ke sebuah kedai minuman. Saat mereka hendak masuk ke dalam kedai itu, mereka berpapasan dengan Mae Ri dan kedua sahabatnya. Mereka saling terkejut. Mae Ri dan Mu Gyul saling bertatapan.


Teman-teman Mu Gyul dan kedua sahabat Mae Ri minum-minum bersama, sedangkan Mae Ri dan Mu Gyul tengah membicarakan tentang masalah Seo Jun.
Mu Gyul dan Mae Ri berjalan beriringan, entah sudah berapa kali, beberapa orang mengenali Mu Gyul karena pernyataan Seo Jun di press conferencenya. Mereka berkata seraya menunjuk ke arah Mu Gyul., "Oh! Bukankah itu Kang Mu Gyul?" "Ah, maksudmu Kang Mu Gyul yang dibicarakan oleh Seo Jun?"



Mae Ri yang mendengar perkataan itu hanya terdiam, sedangkan Mu Gyul mencoba meyakinkan Mae Ri.
"Kenapa kau tidak menjawab teleponku?" tanya Mu Gyul.
Mae Ri enggan berbicara.
Mu Gyul menghentikan langkah Mae Ri. "Aku benar-benar tidak tahu apa alasan Seo Jun berkata seperti itu."
Mae Ri menjawab, "Kau mungkin tidak tahu apa yang dikatakan Seo Jun, Seo Jun mengatakan kalau kau adalah orang yang paling dicintainya."
Mu Gyul kembali meyakinkan Mae Ri, "Aku benar-benar tidak mengerti dengan ucapannya itu.. Baiklah, kalaupun dia mengatakan bahwa dia sangat mencintaiku, tapi tidak ada yang bisa aku lakukan untuk menghentikannya."





"Kenapa kau tidak bisa menghentikannya? Mudah sekali bagimu untuk selalu meneriakiku untuk memutuskan hubungan kita saat itu, jadi kenapa kau tidak bisa melakukan hal yang sama pada Seo Jun?" jawab Mae RI. Mae Ri cemburu.
"Apa kau masih saja berpikir kalau aku masih menyimpan perasaan padanya?" Mu Gyul kesal, ia membalikkan badannya dan membelakangi Mae Ri.
Mae Ri pun melakukan hal yang sama, ia membelakangi Mu Gyul dan pergi tanpa berkata apa-apa.




Saat dalam perjalanan pulang, Mae Ri memikirkan tentang Mu Gyul dan Seo Jun. Ia harus mengambil satu tindakan agar semua perkara ini bisa dengan cepat teratasi. Setelah lama berpikir dan diam, akhirnya Mae Ri memutuskan untuk pergi ke rumah Seo Jun. Mae Ri menanyakan alamat rumah Seo Jun pada teman-temannya.




Mae Ri masuk ke dalam rumah Seo Jun dengan canggung. Seo Jun menyuruhnya masuk, "Masuklah." ucap Seo Jun. "Duduklah dulu dan tunggu sebentar." Seo Jun masuk ke suatu ruangan.
Mae Ri masih berdiri, ia memperhatikan sekelilingnya. Kemudian, Mae Ri melihat foto Mu Gyul dan Seo Jun yang terpajang. Foto itu memperlihatkan keromantisan Mu Gyul dan Seo Jun. Mae Ri cemburu? Tentu saja.





Tidak berapa lama kemudian, Seo Jun kembali menemui Mae Ri.
"Jadi, hal apa yang membuatmu sampai datang ke sini?"
Mae Ri membungkuk untuk meminta maaf karena sudah mengganggu Seo Jun. "Aku datang karena ada sesuatu hal yang harus aku katakan."
"Katakan saja." jawab Seo Jun.
"Mu Gyul kesulitan untuk menetapkan perasaanmu padanya." ucap Mae Ri.
"Aku tidak menyuruhnya bahkan memaksanya untuk menetapkan perasaannya padaku." jawab So Jun.
"Tapi, kenapa tiba-tiba kau menyatakan semuanya di konfrensi prees?" tanya Mae Ri.
"Kenapa? Aku pikir, lebih baik aku mengatakan hal yang sebenarnya, hal yang benar-benar ingin aku katakan dan aku rasakan. Apa itu salah?" ucap Seo Jun.



"Kalau begitu. Kenapa kau tidak menjaga rasa itu sampai akhir?" ujar Mae Ri.
"Wi Mae Ri.. Aku selalu menjaga rasa itu, tapi Mu Gyullah yang tidak menjaga rasa itu. Dari pada membuang waktumu denganku, lebih baik kau pergi saja dan jaga rasamu padanya." jawab Seo Jun.
"Itulah kenapa aku di sini. Aku datang ke sini, untuk memintamu agar tidak lagi menyulitkan Mu Gyul. Tolong, jangan libatkan Mu Gyul dalam skandalmu dan berhentilah untuk membuatnya semuanya menjadi salah paham." ucap Mae Ri, kemudian ia pergi meninggalkan rumah Seo Jun.





Mu Gyul mencari Mae Ri. Ia sudah mengitari Hong Dae untuk dapat menemukan keberadaan Mae Ri, tapi Mu Gyul belum juga menemukannya. Mu Gyul bertanya pada sahabat Mae Ri tentang keberadaan Mae Ri. "Dimana Mae Ri?"
"Diaa... Dia pergi untuk menemui Seo Jun." ucap sahabat Mae Ri.



Saat Mae Ri berjalan pulang, ia terus memikirkan tentang ucapannya pada Seo Jun, ia juga teringat foto-foto Mu Gyul dengan Seo Jun. Mae Ri menghapus air matanya yang terus mengalir.




Mendengar hal itu, Mu Gyul langsung menuju rumah Seo Jun. Ia masuk rumah Seo Jun, tanpa basa basi, Mu Gyul langsung menanyakan tentang Mae Ri.
"Dimana Mae Ri?" tanya MU Gyul.
"Dia baru saja pergi." jawab Seo Jun, yang sedang meminum anggur. "Mu Gyul, akhirnya kau datang juga ke rumahku."
Mu Gyul takut Seo Jun berbicara hal yang membuat Mae Ri bertambah sakit, "Apa yang kau katakakn padanya?"
"Bukankah, paling tidak kau yang mengkhawatirkan apa yang dikatakannya padaku?" jawab Seo Jun.
"Kenapa kau membuat semua hal menjadi tambah rumit?" tanya Mu Gyul.
"Kenapa? Kau pikir, aku merekayasa semua ini?" jawab Seo Jun.



"Bukankah kau mengatakan akan mengakhiri semuanya?" Mu Gyul ingin Seo Jun untuk menepati janjinya saat itu.
"Aku ingin mengakhiri semuanya, aku ingin meletakkan semua masalahku jauh di belakangku, sehingga aku bisa berkonsentrasi pada karirku. Tapi sepertinya, hal itu tidak berjalan sesuai dengan keinginanku." jawab Seo Jun.

"Apa yang harus kita lakukan untuk bisa mengakhiri semuanya?" tanya Mu Gyul.
"Aku membuang semua hal penting dalam hidupku untuk bisa bersama denganmu. Keluargaku, teman dekatku dan semua hal yang berarti dalam hidupku. Aku tidak mempedulikan mereka semua untuk bisa memilikimu. Tapi, tiba-tiba kau memutuskan semuanya hanya sepihak." jawab Seo Jun.
"Jadi, ini caramu untuk mendapatkan semuanya kembali? Aku hanya ingin mengatakan, jangan sakiti Mae Ri." ujar Mu Gyul. Kemudian ia berbalik untuk pergi.
"Kau.. Benar-benar sudah sangat berubah.." ucap Seo Jun sebelum Mu Gyul benar-benar pergi.




Jung In sibuk bekerja di ruangannya, ia menyiapkan hal yang berhubungan dengan Drama. Kemudian Handphone Jung in berdering, ia mendapat pesan dari Seo Jun.
Isi pesannya :
Direkur, ganti peranku dengan artis lain di 'Wonderful Day'. Aku pikir itu adalah keputusan yang terbaik untuk kita.



Jung In segera memanggil asistennya untuk segera melacak keberadaan Seo Jun. Asistennya segera menemui Jung In dan berkata, "Seo Jun sudah memutus semua hubungannya dengan banyak pihak dan menghilang begitu saja." Asisten itu panik. "Dan menurut beberapa rumor yang berasal dari internet, beberapa orang mengaku melihat Seo Jun di bandara."
"Aku mengerti." jawab Jung In.
"Ya, direktur." Asisten itu lalu pergi.



Seberapapun tenangnya Jung In, tapi dengan semua masalah yang dihadapinya sekarang, benar-benar membuatnya stress. Pikirannya bercabang, bukan hanya masalah Mae Ri tambah merambah ke masalah-masalah lain. Masalah lain timbul, semua investor menarik kembali semua investasinya untuk drama yang diproduseri Jung In. Jung In mencoba menenangkan dirinya dengan melihat foto Mae Ri di handphonenya.





Mu Gyul masih belum juga menemukan Mae Ri, ia sudah mencarinya kemana-mana tapi hasilnya nihil. Akhirnya, karena sangat mencemaskan Mae Ri. Mu Gyul datang ke rumah Mae Ri, yang membuatnya harus berhadapan dengan ayah Mae Ri.
Ayah Mae Ri membuka pintu, ia mengomel saat melihat Mu Gyul ada di hadapannya, "Bagaimana bisa kau berani datang kemari setelah membuat Mae Riku terluka karena semua skandalmu itu?"

"Maafkan aku." Mu Gyul membungkuk meminta maaf. "Aku hanya ingin tahu, apakah Mae Ri sudah pulang?"
"Kau tahu, betapa tersakitinya Mae Ri. Tolong, jangan lagi bertemu dengan putriku."
"Aku akan segera pergi setelah bertemu dengannya." jawab Mu Gyul. Mu Gyul mencoba masuk tapi ayah Mae Ri segera menghadangnya.
"Pergilah, kau selalu membuat tekanan daraku naik. Lanjutkan hubunganmu dengan artis itu sehingga Mae Ri bisa segera menikah dengan Jung In. Jadi, semuanya bisa berakhir bahagia. Kau mengerti? Kalau begitu, pergilah!!" Ayah Mae Ri mendorong-dorong Mu Gyul agar Mu Gyul segera pergi.





Mae Ri yang tengah dicari oleh Mu Gyul, sedang berjalan menuju rumahnya. Ia berjalan pelan tanpa menyadari ada Jung In yang tengah memperhatikannya. Mae Ri berjalan melewati Jung In dan Jung In mengikuti Mae Ri dan berjalan sejajar dengannya.
Akhirnya Mae Ri menyadari ada Jung In di sampingnya. "Direkur..."
"Akhirnya kau memperhatikanku juga.." jawab Jung In.
"Apa kau sedari tadi memperhatikanku?" tanya Mae Ri.
"Aku keluar hanya untuk menjernihkan pikiranku, dan akhirnya sampai ke tempat ini." jawab Jung In. "Hari ini pasti sangat sulit untukmu."



Mae Ri mengangguk, "ya.. Aku berharap bisa menghapus hari ini dari kalender."
"Lakukanlah, karena aku akan mengisi harimu yang hilang itu." jawab Jung In.
"Tapi, sepertinya kau mendapatkan kesulitan lebih dari padaku?  Aku pergi ke kantor pagi ini, dan mendapati suasanan yang tidak menyenangkan. Apa ada masalah dengan produksi drama?" tanya Mae Ri.
"Tidak ada. Semua akan berjalan sebagaimana seharusnya.." jawab Jung In. "Karena, aku tidak ingin menghentikan produksi drama wonderful day seperti ini. Tapi bagaimanapun juga bukan hal yang mudah untuk mengelola suatu drama."





Mae Ri melihat ke arah Jung In, "Kau sudah bekerja benar-benar sangat keras, direktur. Jadi, kau tidak akan jatuh dengan mudah. Rumor hanyalah rumor.. Apa bergunanya mereka.."
"Ini adalah proyek besar pertamaku, itulah kenapa aku ingin sukses bagaimanapun keadaannya. Itu sangat berarti bagiku. Dan meskipun aku sangat menyadari, betapa tidak mudahnya hal itu.. Aku bisa melihat kemampuanku sendiri sekaligus kelemahanku sekarang." ujar Jung in.
"Jangan berbicara seperti itu, direkur. Aku yakin, bagaimanapun keadaanya kau bisa menjalankan drama ini dengan sukses." Mae Ri memberikan semangat.
"Terimakasih." ucap Jung In.
"Keadaan, paman, akhir-akhir sedang tidak membaik. Aku khawatir, kalau kesehatannya bertambah buruk kalau tahu apa yang terjadi." kata Mae Ri.





"Tidak apa-apa.. Terimakasih sudah mengkhawatirkan ayahku." jawab Jung In.
"Aku sudah berjanji padanya untuk sering mengunjunginya, jadi besok akan menjenguknya."
"Hati-hati." ucap Mae Ri pada Jung In.
"Selamat tidur, semoga tidurmu nyenyak agar besok kau lebih baikkan." jawab Jung In.





Saat Mae Ri hendak meninggalkan Jung In, tiba-tiba Mae Ri terpeleset hingga membuatnya jatuh, tapi dengan sigap Jung In langsung melindungi Mae Ri agar kepalanya tidak terbentur. Alhasil, Jung In yang jatuh dan keningnya terluka.
Mae Ri panik melihat Jung In, "Oh, direktur.. Apa kau baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja. Apa kau terluka?" tanya Jung In yang sama sekali tidak peduli dengan lukanya sendiri.
Mae Ri bertambah panik saat melihat luka di kening Jung In berdarah, "Oh, bagaimana ini?! Kau berdarah. Apa yang harus aku lakukan.."



Mae Ri langsung berlari ke apotek, saat ia membeli obat untuk luka Jung In, Mae Ri tidak menyadari kalau dari kejauhan Mu Gyul memperhatikannya.






Mae Ri mengobati luka di kening Jung In. Setelah selesai Jung In jadi teringat saat mereka kecil, saat Mae Ri terjatuh dan Jung In yang mengobati lukanya..
"Tidakkah kau ingat?" tanya Jung In.
Mae Ri mengingat kejadian itu, flashback di episode 8
"Boku ga iru?" ucap Mae Ri.
"Tapi, entah kenapa, aku merasa, kau yang lebih menjagaku ketimbang aku yang menjagamu." ucap Jung In.







Mae Ri dan Jung In saling tersenyum.. Daan.. Mu Gyul datang dengan kecemburuan melihat Mae Ri dan Jung In bersama.
"Apa yang kau lakukan?" Mu Gyul bergegas menarik lengan Mae Ri dan memaksanya untuk mengikuti Mu Gyul.
"Jangan seperti ini." ucap Mae Ri.
"Bukankah dia mengatakan, dia tidak ingin pergi?" ujar Jung In.
Wow, jelas sekali, perkataan Jung In tadi membuat Mu Gyul kesal.
Mae Ri meminta maaf pada Jung In, "Maafkan aku untuk hal ini, direktur. Aku akan pergi sekarang."
Mae Ri berjalan di depan Mu Gyul.





"Mae Ri, kita perlu bicara." ucap Mu Gyul.
Mae Ri masih engga untuk berbicara dengan Mu Gyul. "Aku sedang tidak mood sekarang. Biarlah kita bicarakan besok." ucap Mae Ri tanpa menoleh ke arah Mu Gyul.
"Mae Ri Yah." Mu Gyul memohon.
"Pergilah. Aku mohon." ucap Mae Ri. Lalu ia berjalan pergi menjauhi Mu Gyul.


Mae Ri masih melanjutkan rajutannya, ia merajut seraya memikirkan hubungannya dengan Mu Gyul. Kemudian, Ayah Mae Ri datang untuk memberitahukan bahwa besok ia akan pergi ke rumah Jung In untuk menjenguk Ayah Jung In. Ayah Jung In pun memintanya untuk mengikutsertakan Mae Ri. Karena Mae Ri memang sudah berjanji untuk sesering mungkin mengunjungi Ayah Jung In, tentu saja Mae Ri menyanggupi permintaan Ayahnya, untuk pergi bersama ke rumah Jung In untuk menjenguk Ayah Jung In.

Masalah kembali dibuat oleh Ibu Mu Gyul. Ibu Mu Gyul menangis tanpa henti karena ternyata ia tidak bisa pergi ke Paris, sebelum membayar uang muka. Belum lagi, Ibu Mu Gyul juga ditipu orang. Whoa.. Lengkap sudah penderitaan Mu Gyul, karena Mu Gyul-lah yang harus mengatasi semua masalah ibunya. Mu Gyul kesal, karena ibunya selalu bersikap seperti ini. Mu Gyul bertambah marah saat mengetahui bahwa ibunya menggunakan uangnya --yang seharusnya digunakan untuk mengembalikan uang muka dari perusahaan Jung In---.


Mu Gyul selalu punya sisi lembut dibalik gayanya yang urakan. Apalagi untuk ibunya, setelah marah pada Ibunya, Mu Gyul mengusap pipi ibunya untuk menghapus eyeliner ibunya yang luntur..

Mae Ri masih merajut sampai larut malam. Sedangkan di tempat yang berbeda, Mu Gyul juga masih memikirkan tentang Mae Ri.



Kekacauan terjadi di kantor Jung In, penyebabnya adalah Lee An yang tetap bersikukuh untuk keluar dari drama yang diproduksi oleh perusahaan Jung In. Ia keluar dar drama itu, tanpa mau membayar denda yang telah ditetapkan dengan alasan kalau Jung In dan manager sudah dirugikan banyak oleh perusahaan Jung In. Jung In tetapa berusaha untuk menjelaskan semuanya, tapi manager Lee An terus aja memojokkan Jung In. Dan akhirnya Jung In berbalik memojokkan manager Lee An. Jung In mengatakan kalau sebenarnya ia tahu, siapa dalang dari semua rumor yang beredar itu. Jung In tahu betul kalau semuanya itu adalah akibat ulah Manager Lee An yang memiliki keahlian untuk menyuap wartawan.



Setelah berbicara serius dengan Lee An dan managernya, Jung In mendapat telepon dari ayahnya. Ayah Jung in ingin segera bertemu dengan Jung In.

Jung In meminta maaf pada Ayahnya karena semua yang terjadi adalah karena kelalaianya. Ayah Jung In marah besar karena Jung In terbukti tidak mampu mengelola perusahaan drama itu dengan baik. Dan Ayah Jung In berencana untuk mengambil semua investasinya kembali. Jung In berlutut, ia memohon agar Ayahnya memberikan satu kesempatan lagi untuknya, Jung In berjanji akan menepati janjinya untuk membangun perusahaannya sendiri dengan sukses dan menikah dengan Mae Ri.


Mae Ri dan Ayahnya sampai di rumah Jung In. Saat mereka memasuki rumah itu, Mae Ri dan Ayahnya mendengar pembicaraan Jung In dan Ayah Jung In. Mereka mendengar Ayah Jung In yang tengah memarahi Jung In.


Mae Ri tidak tega melihat Jung In seperti itu, Mae Ri memberanikan diri untuk berbicara pada Ayah Jung In. Mae Ri berkata mengenai pembatalan pertuangannya dengan Jung In adalah seutuhnya kesalahan Mae Ri, Jung In tidak bersalah sama sekali. Mae Ri pun ikut berlutut di samping Jung In, Mae Ri meminta pada Ayah Jung In untuk memberikan Jung In kesempatan yang lain dalam mengelola perusahaan drama itu.

Ayah Jung In luluh, akhirnya ia memberikan kesempatan terakhir pada Jung In.


Mu Gyul memperhatikan buku tabungannya, ia tengah berpikir, bagaimana cara membayar uang muka yang telah diberikan oleh Jung In padanya. Kalau saja, Ibunya tidak mengambil uang Mu Gyul seenaknya, pasti Mu Gyul sudah bisa terbebas dari kontrak perusahaan Jung In.


Mae Ri datang ke tempat tinggal Mu Gyul. Mu Gyul yang melihat Mae Ri datang, langsung menghampiri Mae Ri.
"Mae Ri-yah.." panggil Mu Gyul. Mu Gyul senang sekali bisa melihat Mae Ri datang. "Kau sudah merasa baikkan sekarang?"
"Maafkan aku tentang kejadian semalam. Aku sudah baikan sekarang." ucap Mae Ri.





Whoaa.. ngefans sama senyumnya geun-geun couple.. ^ ^


Mae Ri duduk di sofa, membuka tasnya untuk mengambil rajutan dan ia kembali merajut sweater untuk Mu Gyul.
Mu Gyul duduk di dekat Mae Ri, ia memperhatikan Mae Ri yang tengah merajut,  "Apakah itu untukku?" tanya Mu Gyul.
Mae Ri mengangguk seraya tersenyum, "Aku sudah berjanji padamu untuk membuatkanmu sewater. Aku akan mengerjakan ini dengan cepat, jadi kita bisa pergi ke arena Ice Skating bersama, okay?"
Mu Gyul tersenyum senang.. "Terlihat sangat nyaman dan hangat."
Aih. Aih.. mereka manis sekali..



Mae Ri menghentikan rajutanya, ia berkata "Kau tahu.. Kemarin aku pergi ke tempat Seo Jun."
Mu Gyul mengangguk. "Aku tahu.." Mu Gyul mencoba untuk mengalihkan pembicaraan agar suasana menjadi tidak canggung lagi. "Mae Ri, Ayo kita jangan memikirkan tentang hal lain."
"Ini pertama kalinya bagiku menggunakan sesuatu yang dibuat oleh kekasihku sendiri.. Jadi, aku akan segera ke arena ice skating kalau rajutan itu sudah jadi.."
"Baiklah aku akan menyelesaikan hal ini secepat mungkin" jawab mae Ri seraya tersenyum.
"Mae Ri. Aku benar-benar tidak pernah melihat pada gadis lain, rasa ini hanya untukmu." ucap Mu Gyul.
"Sampai kapan?" tanya Mae Ri pelan.
Mu Gyul diam, ia sedikit terkejut dengan pertanyaan itu.
"Ah.. Baiklah.." Mae RI tersenyum, mengalihkan pembicaraan..
 Kemudian, ia kembali terdiam. "Aku sudah berjanji pada Direktur Jun untuk membantunya lagi kali ini." ucap Mae Ri.



"Apa?" Mu Gyul terkejut mendengarnya.
"Karena masalah Seo Jun, Direktur dan perusahaannya mendapat masalah besar. Dan kalau masalah ini tidak diselesaikan, pamanpun akan mengambil kembali semua investasi yang sudah ia tanam di perusahaan drama milik direktur." Mae Ri menjelaskan agar Mu Gyul mengerti. "Aku tidak bisa menyembunyikan hal ini darimu."
Mu Gyul berkata, "Bukankah kita sudah menyepakati bahwa kita tidak akan membicarakan hal yang berkaitan tentang itu."
Mae Ri teridam dan menatapa Mu Gyul.  "Aku sudah berjanji pada Direktur Jung In untuk menemuinya di coffee shop sekitar jam 2 besok. Dan aku ingin kau pergi bersamaku juga."
Mu Gyul menolak. "Tidak, aku tidak akan melakukan hal itu.. Kenapa aku harus pergi?"





Keesokkan harinya, Mae Ri  menemui Jung In. Mereka tengah menunggu Mu Gyul yang belum juga datang. Mae Ri gelisah karena Mu Gyul belum juga datang.
"Jadi, apakah Mu Gyul tidak jadi datang hari ini?" tanya Jung In.
"Aku sudah memintanya untuk datang, tapi.." Mae Ri menunduk.
"Aku menarik kesimpulan, kalau dia tidak benar-benar tertarik untuk meneruskan kesepakatan kita bertiga, apa aku benar?" ucap Jung In. "Aku mengerti.. Baiklah.. Bisakah kita langsung membicarakan tentang kita berdua?"



Tiba-tiba Mu Gyul datang. Mu Gyul berkata "Mungkin akan ada masalah.." ucap Mu Gyul.
"Mu Gyul ah.." Mae Ri tersenyum melihat ke arah Mu Gyul..
Mu Gyul langsung duduk di sebelah Mae Ri. "Kau lebih cerdas dari yang aku kira. Sepertinya kau mencoba untuk menarik kembali Mae Ri ke dalam masalahmu." Mae Ri memojokkan Jung In.
"Mu Gyul, kau kenapa?" ucap Mae Ri.
"Berhenti bermain-main, ayo kita lakukan hal yang sebenarnya." Mu Gyul melanjutkan perkataannya.
"Apa maksudmu?" tanya Jung In.
"Melakukan kehidupan pernikahan yang sebenarnya." jawab Mu Gyul pasti.
Mae Ri terkejut dengan pernyataan itu..





Mu Gyul dan Jung In sedang berada di ronde lain, mereka memperebutkan Mae Ri. Mu Gyul menawarkan untuk benar-benar melakukan kehidupan pernikahan, itu artinya antara Mu Gyul dan Jung In akan membuat kesepakatan. Kesepakatan apa lagi yang akan mereka buat?










source : recap-koreandrama.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar