Kamis, 24 Februari 2011

PROFIL JANG GEUNG SUK

Profil Jang Geun Suk









    * Name: 장근석 / Jang Geun Seok
    * Profession: Actor, singer, and model
    * Birthdate: 1987-Aug-04
    * Height: 182cm
    * Weight: 63kg
    * Star sign: Leo
    * Blood type: A


Drama :

    * Mary Stayed Out All Night (KBS2, 2010)
    * You're Beautiful (SBS, 2009)
    * Beethoven Virus (MBC, 2008)
    * Hong Gil Dong (KBS2, 2008)
    * Hwang Jin Yi (KBS2, 2006)
    * Alien Sam (2006)
    * Lovers in Prague (SBS, 2005)
    * Nonstop 4 (MBC, 2003)
    * Daemang (SBS, 2002)
    * Orange (SBS, 2002)
Film :

    * You Pet (2010)
    * Itaewon Murder Case / The Case of Itaewon Homicide (2009)
    * Members of the Funeral (2008)
    * Baby and Me (2008)
    * Do Re Mi Fa So La Ti Do (2008)
    * Going Crazy Waiting / The Longest 24 Months (2007)
    * Happy Life (2007)
    * One Missed Call Final (2006)
Penghargaan :
    * 2009 SBS Drama Awards: Top Ten Star Award (You're Beautiful)
    * 2009 SBS Drama Awards: Netizen Highest Popularity Award (You're Beautiful)
    * 2008 KBS Drama Awards: Popular Actor Award (Hong Gil Dong)
    * 2008 MBC Drama Awards: Newcomer Award (Beethoven Virus)
    * 2006 KBS Performance Awards: Best Couple Award with Ha Ji Won for Hwang Jin Yi

Jang Geung SUk









Minggu, 20 Februari 2011

SINOPSIS PROSECUTOR PRINCESS EPISODE 5

In Woo mengatakan pada Hye Ri kalau dia tidak boleh pergi kemana-mana. Apa maksudnya? Kenapa dia tidak boleh pergi? In Woo tidak akan mengatakan alasan yang sebenarnya dan hanya bilang Hye Ri tidak boleh pergi ke Jepang atau kemana saja di luar Korea. Hye Ri mulai terganggu dan bertanya lagi kenapa? In Woo menjawab, “Karena aku tidak akan membiarkanmu pergi!”
Hye Ri terlihat tidak puas dengan larangan ini dan terlihat sedikit bingung. In Woo mulai mendekati Hye Ri dan dia masih memegang tangannya. Dia lalu melepaskan genggamannya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Hye Ri. Hye Ri jelas tidak terima pada perlakuan seperti ini. Dia ketakutan. In Woo bertanya, “Ma Hye Ri, kau ingin seperti ini?” Hye Ri menjawab, “Kapan aku pernah mengatakan pada Pengacara Seo kalau aku ingin melakukan sesuatu seperti ini?”
In Woo hanya tidak ingin Hye Ri lari dari masalahnya. Hye Ri sebenarnya ingin memarahi In Woo ketika seorang bertanya apakah mereka akan begitu terus sepanjang waktu. Ada antrian di belakang mereka dan Hye Ri berkata jika keadaannya benar-benar memalukan. Dia mencoba bertahan tapi In Woo lebih kuat. Dia berkata, “Kemana kau akan pergi ketika kau kembali, setelah bersembunyi dari ayahmu? Dan bagaimana kalau ayahmu tidak setuju dengan hal ini? Bukankah kau bilang ayahmu tidak setuju bila kau hidup secara serampangan? Apa yang akan kau lakukan nanti?”
Hye Ri berkata jika dia akan bekerja sebagai pengacara tapi In Woo tidak mempercayainya – dia selalu memandang rendah pengacara. Dan juga, Hye Ri itu jaksa dan telah dipecat, siapa yang akan menyewanya? Hye Ri tidak peduli. Dia akan menemukan cara sendiri untuk bertahan hidup tanpa bantuan In Woo atau siapapun. Dia hanya tidak ingin kembali setelah semua penghinaan yang dia terima. In Woo masih berusaha. Dia bertanya tentang kasus gadis kecil itu. Bagaimana dengan pembelaannya? Apakah Hye Ri akan meninggalkannya tanpa berpikir lagi? Hye Ri sudah memutuskan untuk pergi. Lagipula, ibu gadis itu tidak menyukainya. Jadi ini akan menjadi situasi yang menguntungkan buat mereka berdua.
In Woo kemudian menyebut nama Jaksa Yoon. Tapi Hye Ri tetap menolak untuk pergi hanya karena Yoon Se Joon. Dia sudah membenci Hye Ri. Tapi, In Woo menjawab dengan marah kalau Jaksa Yoon akan menanggung kegagalan Hye Ri. Apakah Hye Ri ingin memperlihatkan pada Jaksa Yoon imej dirinya yang jelek? Hye Ri masih mempertahankan sikap keras kepalanya. Dia tidak ingin menjadi Jaksa dan benar-benar tidak ingin berada di tempat seperti itu.
In Woo: “Berapa orang, sih, yang mau bekerja sebagai jaksa karena mereka melakukannya? Mereka melakukan ini untuk memberi makan diri sendiri, untuk hidup, bukan untuk mati. Hidup memang seperti itu. Siapa kau hingga ingin melakukan hal yang kau suka atau kau rasa menyenangkan?”
Hye Ri: “Siapa kau hingga berani mengatakan padaku apa yang harus aku lakukan? Kau pergi dan jalani hidupmu itu. Tapi kenapa kau seperti ini padaku?”
In Woo: “Karena aku malu! Aku pikir kau punya sesuatu. Seorang jaksa yang kabur dari acara seminarnya untuk membeli barang-barang bermerek, meski disebut bodoh, tidak apa. Meski kau tidak ingin, meski kau tidak menyukainya, aku pikir kau paling tidak punya harga diri. Aku pikir kau akan menunjukkannya pada mereka semua. Fakta bahwa kau tidak akan menunjukkan pada mereka jika kau adalah jaksa yang tidak berbakat…itu bukan kehebatannmu? Itulah kanapa kau harus menunjukkan pada mereka baru pergi. Bagiku, yang percaya padamu; bagi Jaksa Yoon yang memberimu kesempatan; bagi Ji Min yang terluka… tunjukkan pada mereka harga dirimu!”
Hye Ri cukup tersentuh tapi dia tetap tidak yakin. Dia tidak peduli bila orang lain melihatnya sebagai orang yang tidak berguna. Hye Ri menolak semuanya meski In Woo sudah mengatakan semuanya dengan wajah sedih. Dia berusaha untuk merasa kalau dia tidak tersentuh oleh kata-kata In Woo itu. Akan tetapi, kata-kata itu menggema di telinganya, ketika dia memimpikan Ji Min dan Profesor. Ketika Hye Ri berpikir kalau dirinya sedang terbangun, dia mengalami sebuah mimpi yang nyata lagi. Kali ini, teman-teman kantornya yang melarangnya untuk tinggal. Mimpi dan In Woo, jadi Hye Ri memutuskan untuk meninggalkan rencananya dan berlari untuk mengahadapi kenyataan.
Di markas In Woo. Jenny sedang berbicara dengan seseorang bernama direktur Kang, yang akhirnya mengungkap jika Hye Ri pergi maka ‘sebuah kasus’ akan berada dalam bahaya. In Woo bersikap tenang. Dia tahu Hye Ri masih punya harga diri dan dia pasti akan kembali. Jenny bertanya kenapa In Woo tidak menunggu Hye Ri jika dia yakin Hye Ri akan kembali. In Woo hanya tidak ingin Hye Ri menunjukkan kebiasaan jelek. Jenny bernyanyi lagi: In Woo gugup, dia takut jika Hye Ri tidak akan tinggal, In Woo tidak seyakin itu tentang Hye Ri. Tapi, Jenny tidak melanjutkan perkataannya sebab seorang penguntit, yang ternyata sekretaris In Woo mengatakan kalau Jaksa Ma keluar dari pesawat.
Sementara itu, Hye Ri pulang ke rumah yang membuat ayahnya senang. Di tempat kerja, Hye Ri kembali dengan menyamar, dan di pintu masuk teman2 sekerjanya sedang membicarakan video ‘insiden tomat’ itu. Ketika Hye Ri memperoleh perhatian mereka, teman2 Hye Ri itu hanya memandangnya tanpa rasa bersalah. Hye Ri cukup beruntung sebab dia tiba di kantor bos-nya beberapa menit setelah surat pengunduran dirinya. Dia mendapat kesempatan untuk bicara dan meminta kesempatan kedua. Bos hanya melempar surat itu dan membiarkan Hye Ri melanjutkan kewajibannya. Tapi tidak hanya itu, Jaksa Yoon dan Ketua Lee juga membantu Hye Ri. Mereka berusaha menghapus semua video ‘insiden tomat’ itu dari internet.
Hye Ri harus menunjukkan pada semua orang kalau dia memang bisa. Jadi dia mulai melanjutkan investigasinya tentang kasus Ji Min. Tapi, kemudian Se Joon memanggilnya. Se Joon berkata kalau tidak sulit untuk mengungkap ajumma yang memukul itu berbohong. Dia kemudian membuat Hye Ri menganalisa situasi keseluruhan, mengatakan dengan tegas kalau Hye Ri sudah menuduh ajumma yang tidak bersalah melakukan penyerangan. Hye Ri mendapat maksud Se Joon. Penyiraman tomat itu memang kejam tapi Hye Ri sudah bersikap tidak adil pada ajumma itu. Jadi dia pantas mendapatkannya. Jaksa Yoon kemudian mengalihkan topik pembicaraan dengan mengatakan kalau putrinya menyukai kue yang Hye Ri buatkan untuknya. Dia siap membantu Hye Ri dalam kasus Ji Min.
Ketika Hye Ri pulang kerja lebih awal, In Woo muncul entah dari mana dan menawarkan diri untuk menjadi supirnya. Hye Ri menolaknya dan mereka bertengkar sedikit tentang kenapa akhirnya Hye Ri tinggal dan bagaimana In Woo tahu dia tidak jadi pergi. Pada akhirnya, Hye Ri mengaku kalau In Woo berhasil menahannya dan In Woo berkata, “Jadi sekarang kau milikku!”
In Woo mengantar Hye Ri pulang. Hye Ri ingin membuat kue seperti yang dia buatkan untuk putrinya Se Joon. Meski bentuk kuenya mengerikan banget, tapi dia sangat tulus membuatnya. Dengan kotak penuh kue, Hye Ri pergi ke rumah Ji Min. Dia mengatakan pada ibu bahwa dia melakukan banyak kesalahan, tapi dia tidak bermaksud melakukannya. Dia hanya tidak tahu apa-apa tentang anak-anak dan sekarang masih belajar. Hye Ri bahkan bercerita tentang rencananya untuk pergi dan juga tentang mimpinya tentang Ji Min dan guru les-nya. Ibu mengijinkan Hye Ri untuk menjahit baju boneka Ji Min yang robek dan mengisyaratkan untuk melanjutkan kasus itu.
Ada yang aneh. Setiap baju boneka Ji Min robek, yang menandakan kalau anak itu sangat trauma. Hye Ri mulai sensitive dan hubungannya dengan Ji Min mulai tumbuh. Hye Ri tidak ingin serius dan mau menari serta menyanyi dengan sangat jelek dihadapan gadis kecil itu. Mereka tertawa dan sangat menikmati suasananya. Hye Ri senang dengan kesuksesannya dan pulang bersama In Woo. Hye Ri sangat puas pada dirinya. Kepercayaan Ji Min sudah ditangan. Ketika membicarakan kasus ini, mereka sadar kalau mereka belum makan malam. Jadi mereka setuju untuk pergi keluar dan makan apapun yang In Woo pilih.
Ketika mereka sampai di rumah, Hye Ri sudah tertidur. In Woo mencoba membangunkannya tapi tidak bisa. Dia membuka topi Hye Ri dan memandanginya, sangat dekat. Dia menyentuh wajah Hye Ri lalu menggulung jaketnya untuk dijadikan bantal bagi Hye Ri agar dia merasa nyaman. In Woo kemudian tidur disebelah Hye Ri. Hye Ri bangun dan bertanya-tanya kenapa meraka ada disana. Setelah menyadari jika bantal yang dia pakai adalah jaket In Woo, Hye Ri membuka gulungan itu dan menyelimutkannya pada In Woo. Hye Ri keluar dari mobil dan In Woo, ternyata dia tidak tidur sungguhan. Dia hanya berpura-pura tidur.
Keesokan harinya, Hye Ri mewawancarai Ji Min dan ibunya. Disana juga ada penasehat anak. Rupanya, guru les Ji Min bermain ‘es dan lonceng’ dengan gadis itu. Jadi ketika sang guru berkata ‘es’, Ji Min tidak boleh bergerak dan kemudian sang guru memanfaatkannya lalu mulai melecehakn gadis kecil itu. Hye Ri meminta maaf karena menanyakan pertanyaan ini dan bertanya kenapa Ji Min tidak menyuruh gurunya berhenti. Ji Min sudah melakukannya tapi gurunya terus saja beraksi. Guru les Ji Min juga mengancam jika dia tidak akan memberikan les padanya lagi.
Setelah wawancara ini, Hye Ri menemui atasannya dengan membawa tuduhannya yang sangat menakjubkan. Bos-nya sangat terkejut ketika Hye Ri bilang akan mengadakan sidang di pengadilan. Dia ingin membunuh pria yang pasti akan memperkosa Ji Min kalau saja siswa yang les jam 5 tidak datang lebih awal. Masalahnya, dia tidak punya bukti, hanya pengakuan hukum, dan tidak cukup untuk memenangkan pengadilan. Solusinya adalah hanya meyakinkan Ji Min untuk memberikan pengakuan secara pribadi, yang tentu saja akan menambah trauma gadis itu. Bos Hye Ri tahu situasi ini memusingkan dan sulit. Tapi, Hye Ri mengatakan kalau itu adalah pilihan terbaik. Juga, dia sudah berjanji pada ibu Ji Min untuk membuktikan kalau Kim Yoon Shik bersalah. Atasan memberi Hye Ri beberapa kasus berharga dan ingin tahu bagaimana Hye Ri menanganinya sebelum mengambil keputusan final.
Sekali lagi, Hye Ri mendapatkan file kasus putra pemilik toko bunga (Shin Dong Ha) yang sedang menyiapkan buket bunga putih untuk In Woo. In Woo membawa bunga itu ke pinggir danau. Tidak jelas untuk siapa. Dia berdiri disana untuk beberapa saat lalu meninggalkan bunganya begitu saja.
Di kantornya, Hye Ri menampilkan pertanyaannya. Dia punya semua fakta yang tertulis di bukunya, dan ingin tahu versi Dong Ha tentang konflik kekerasan dengan seorang pria bernama Lee Yong Chul. Dong Ha berkata kalau dia ingin menolong seorang gadis yang dilecehkan oleh Yong Chul. Mereka ingin kabur tapi lebih banyak pria muncul, yang membuat mereka akhirnya terpisah. Tiga orang pria menyerang Dong Ha dan mulai memukulnya. Sampai akhirnya dia menemukan pipa, yang membuatnya bisa membela diri. Tapi waktunya salah. Soalnya waktu dia mulai mengayunkan pipanya, polisi datang. Terjadi kesalahpahaman dan dia pun ditangkap. Masalahnya, gadis itu menghilang dan tidak ada yang tahu tentangnya. Untuk itu, Dong Ha sekarang terbelit masalah rumit karena aksi heroiknya.
Tepat ketika Hye Ri akan mengusir Dong Ha, In Woo muncul dan mengatakan kalau dia adalah pengacara Dong Ha. Hye Ri terkejut. In Woo tidak ada waktu untuk bercanda, jadi dia langsung ke pokok permasalahannya – dia ingin meminta perpanjangan waktu agar mampu mengumpulkan bukti untuk membuktikan kalau Dong Ha tidak bersalah. Jaksa Ma tidak yakin. Rasanya itu mustahil, bohong, dan tambahan pula, mereka tidak punya bukti atau saksi. Hye Ri tidak akan memberikan perpanjangan. Alasan untuk perpanjangan tidak cukup.
In Woo percaya pada kliennya, jadi dia melakukan taruhan: In Woo akan menemukan bukti dan membawanya kehadapan Hye Ri. In Woo yakin jika Hye Ri akan menyesali keputusannya. Dia sebenarnya sudah mendapatkan sedikit klu tentang gadis misterius yang ditolong Dong Ha. Sekretaris In Woo menemukan kalau gadis itu membeli kaca mata baru setelah penyerangan itu. Dia punya kontak info dan ada taruhan dengan Hye Ri.
Hari H tiba. Baik Hye Ri (dengan jubahnya yang bersinar!) maupun In Woo bersiap-siap untuk hari besar itu. Secara tak terduga, asisten Hye Ri masuk ke ruangan Hye Ri sambil membawa surat yang berisi info yang relevan tentang masa lalu Yoon Shik. Kelihatannya, dia dulu punya catatan kejahatan di tempat dia bekerja dulu di AS.
Pengadilan dimulai. Akan tetapi, Ji Min menolak untuk bicara. Dia menutup mulutnya rapat-rapat. Di luar, di ruang tunggu, banyak orang menyaksikan proses pengadilan itu, termasuk In Woo. Tapi mereka kelihatan khawatir dan gugup sebab gadis itu tidak mengatakan apa-apa. Jaksa Ma mengambil keputusan drastis: dia harus melucu, menari-nari seperti angsa, sama dengan yang dia lakukan sebelumnya di rumah Ji Min. Taktik ini berhasil. Ji Min mau berbicara dan mengatakan kalau guru les-nya memang menyakitinya dengan menggunakan pelajaran biola sebagai alasan.
Semua orang tersentuh dengan pengakuan Ji Min dan mulai merasa kalau gadis itu kehilangan masa kanak-kanaknya dengan cara yang tidak adil dan kejam. Bahkan pengacara sang guru les tidak dapat menahan dirinya. Dia terlihat jijik dan marah. Jaksa Ma harus membuat pernyataan akhirnya. Ma Hye Ri: “Kemampuan seorang anak untuk membayangkan sangat besar. Khususnya, seorang anak usia 7 tahun seperti Ji Min. Tapi, bagi anak usia 7 tahun, rasa sakit, takut dan rasa ngeri dilecehkan secara seksual sangat tidak bisa dibayangkan. Apa kau ingat air mata Ji Min? Ada rasa takut… Apa kau pikir itu sandiwara? Bukti… Ji Min… Kim Yoon Shik… Hal itu hanya ada di pikiran mereka. Bagi terdakwa, dia mungkin hanya memiliki ingatan-ingatan. Tapi, bagi Ji Min, dia tidak hanya memiliki ingatan, hatinya penuh dengan luka akibat kejadian itu yang bahkan tidak ingin dia ingat.”
Kemudian, Hye Ri menyerahkan bukti tambahan yang membuktikan kalau Yoon Shik tidak sebersih dan sebaik yang dia tampilkan: Yoon Shik kembali ke Korea karena sebuah perjanjian yang dia buat dengan sekolah lamanya dimana insiden-nya yang terdahulu terjadi. Yoon Shik kalah dan saat pengadilan berakhir, Hye Ri menemui Ji Min dan mereka saling berpelukan. Saat pelukan ini, muncul seorang wanita misterius yang memperhatikan. Media menunggu Jaksa Ma dan memujinya atas cara jitunya mengahadapi setiap rintangan yang dia temui. Perubahan dalam sikap Hye Ri terlihat: pertama-tama dia berterima kasih dan mengatakan kalau dia bukan Jaksa pertama yang memenangkan sebuah kasus. Dan bahwa, mereka semua adalah bajingan kotor yang hanya memusatkan perhatian pada kecantikannya.
In Woo telah melihat semua ini dan sangat bangga pada Hye Ri. Tapi Hye Ri kelihatannya tidak terlalu peduli sebab dia malah mencari Se Joon dan mengatakan kalau hari ini dia sangat mengagumkan. Hye Ri menelpon In Woo untuk membicarakan kasus Dong Ha. Kenapa In Woo tidak memberitahunya kalau dia punya bukti lain tentang kasus Dong Ha itu? Memang tidak dan In Woo malah mengatakan kalau Hye Ri berhutang makan malam padanya. Sayangnya, Hye Ri diundang ke acara kumpul bareng rekan2 kerjanya dan tidak hanya itu, Ketua Lee mengungkap jika Jaksa Yoon adalah orang yang menelpon media untuk menghentikan publikasi video ‘insiden tomat’ itu. Hye Ri terpesona dan In Woo, yang masih di telpon, mendengarkan dengan putus asa.
Ketika Hye Ri pergi minum dengan rekan2 kerjanya, In Woo malah minum dengan ayah Dong Ha. In Woo bersikap sedikit kejam malam itu. Dia bertanya pada ayah Dong Ha apakah Dong Ha orang yang baik atau apakah dia pernah membuat orang lain menderita. Ayah Dong Ha menjawab kalau anakanya bukan orang yang sempurna dan masa sulitnya sekarang pasti hukuman dari perbuatannya di masa lalu. Ada berita baik. Gadis itu akhirnya ditemukan. Sementara itu, ketika acara ngumpul jaksa berakhir, Hye Ri meminta Se Joon untuk mengantarnya pulang. Di dalam mobil, dia meminta perhatian Se Joon tapi ditolak. Hye Ri sedikit mabuk dan mulai menertawakan pernyataan Se Joon tentang orang yang mabuk dan apa yang dulu dia katakan tentang dirinya yang menyukai Se Joon. Se Joon tersnyum dan berkata, “Tidak!”
In Woo menunggu di luar rumah Hye Ri dan melihat ‘tunangannya’ tiba bersama Se Joon. In Woo menyaksikan bagaimana berterus terangnya Se Joon ketika Hye Ri mengahadapinya dan bertanya kenapa dia menghindari dan menolak cintanya. Se Joon: “Aku memang sangat tertarik padamu. Aku ingin bersenang-senang semalam denganmu. Untuk membuatku melakukan itu, bukankah karena hal itu kau bersikap seperti ini?”
Hye Ri kesal. Dia berkata kalau tubuhnya spesial. Dia juga spesial dan dia tidak peduli apa yang orang lain bilang tentang dirinya. In Woo telah mendengar apa yang dikatakan dan terlihat kesal. Ketika Hye Ri masuk ke rumahnya, Se Joon mencoba mengikutinya tapi In Woo menghentikannya dengan mengarahkan lampu mobilnya ke mata Se Joon yang membuatnya tidak bisa melihat dengan jelas.
Keesokan paginya, Ayah Ma mengatakan pada Hye Ri jika pria yang dulu menolak berkencan buta dengannya, kini ingin bertemu dengannya. Hye Ri menolak dan bilang kalau dia tidak suka pria yang plin-plan. Ayah berkata kalau harga diri seorang wanita ada saat seorang pria mengikutinya.
Di kamar mandi kantor, Hye Ri bertemu dengan Jung Sun. Dia bertanya tentang penyakit yang diderita istri Se Joon tapi Jung Sun tidak mau menjawabnya. Berikutnya, Hye Ri malah berkata, “Aku menyukai Jaksa Yoon. Aku punya segalanya. Jadi kenapa dia tidak mau menerimaku?”
Masih ingat dengan wanita yang memandangi Hye Ri dan Ji Min yang berpelukan di pengadilan? Ternyata dia adalah teman Hye Ri semasa kuliah dulu. Dia berencana untuk membuat pengumuman besar. Dia mengirimkan foto Hye Ri yang masih gendut pada Min Suk, yang tentu saja langsung menyebarkannya.

SINOPSIS PROSECUTOR PRINCESS EPISODE 4

Salah satu orang jahat mulai mengeluarkan sebuah pisau. In Woo mengambil sebuah botol alkohol dan mengosongkannya. Ketika pria ‘pembawa pisau’ itu bersiap-siap untuk menikam Se Joon, In Woo melemparkan botol itu tepat ke pusat listrik. Se Joon sadar dan mulai melawan pria jahat itu. Akan tetapi, Se Joon terluka. Listrik di dalam gedung mati dan suasana jadi kacau sebab orang-orang yang ada disana berusaha mengambil sebanyak mungkin uang.
Saat seorang pria jahat mengambil sebuah batu besar untuk dilemparkan ke Se Joon, Hye Ri berpikir cepat dan melepas sepatunya dan melemparnya ke pria itu. Sepatu tepat mengenai kepalanya dan pria itu menjatuhkan batunya. Se Joon memukul pria itu dan menyeret Hye Ri. Akan tetapi, Hye Ri ingin mengambil kembali sepatunya tapi Se Joon malah menggendong Hye Ri lalu mulai berlari. Polisi datang dan Hye Ri meminta Se Joon untuk menurunkannya. Dia melihat darah di tangan Se Joon dan mulai ketakutan. Akan tetapi, Se Joon malah menegurnya karena kecerobohannya – dia bisa saja terlukan dan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Apa ini cara Hye Ri untuk membuktikan kalau dia juga bisa bersikap professional.
Ma Hye Ri menjawab, “Aku melakukannya agar aku bisa hidup!” Dia ingin membuktikan ke orang-orang di sekitarnya kalau dia bisa melakukan sesuatu dan tidak bodoh seperti yang lain pikir. Hye Ri mengeluarkan sapu tangannya dan membalutkannya di luka Se Joon. Dia berkata, “Sunbae, aku menunjukkan padamu – aku sukses!” Se Joon bertanya darimana Hye Ri tahu tentang rumah judi itu. Tapi, Hye Ri sudah berjanji pada In Woo untuk tidak mengatakan apa. Dia menunda menjawab pertanyaan itu dengan menyuruh Se Joon mengambil tape recorder di punggungnya.
Se Joon merasa tidak nyaman dan menolak melakukannya. Hye Ri melakukannya sendiri dan mendapati benda itu sudah rusak. Sekarang polisi tidak bisa melakukan apa-apa. Tidak ada bukti. Hye Ri meratapi kegagalannya dan kuku-nya yang patah. Sementara itu, In Woo hanya melihat dari kejauhan.
Se Joon mengantar Hye Ri pulang meski Hye Ri bersikeras agar mereka ke rumah sakit dulu. Se Joon bertanya apakah orang tuanya akan khawatir karena Hye Ri pulang ke rumah babak belur. Tapi, Hye Ri berkata, “Justru, aku harus pulang dalam keadaan seperti ini!” polisi mungkin bisa melakukan sesuatu tentang masalah tempat judi itu tapi Hye Ri mungkin harus mengundurkan diri karena masalah jadi bertambah besar.
Kedua orang tua Hye Ri shock melihat putrinya pulang dalam keadaan babak belur, khususnya ibu. Ayah Hye Ri bertanya apakah dia sukses dan dia menjawab dengan jujur kalau dia hampir berhasil. Ayah tidak berkata apa-apa lagi. Dia tidak marah, tidak juga senang. Ketika ibu merawat luka Hye Ri, dia terus saja meratapi fakta jika dia tidak akan bebas dari ayah sampai dia menikah. Hye Ri mulai memikirkan Se Joon dan betapa gagah dia menyelamatkannya tadi. Di saat yang sama, Se Joon juga memikirkan kejadian yang tadi ketika seorang perawat menyembuhkan lukanya.
Di rumahnya, Jenny mengoleskan salep ke memar In Woo. Jenny mengatakan pada In Woo jika segalanya berjalan tidak mulus dan dia harus keluar dari permainan ini sekarang. Akan tetapi, In Woo sangat memikirkan fakta bahwa Hye Ri terluka dan merasa kalau semuanya adalah salahnya sebab dia tidak memikirkan keselamatan Hye Ri.
Keesokan paginya, rumah keluarga Ma digegerkan oleh teriakan keras Hye Ri. Lemar pakaian Hye Ri digembok dan dikunci. Ibu bergegas masuk tapi kemudian mengatakan pada anaknya kalau ini adalah tipikal ayahnya yang salalu berbuat sebelum dia berbicara. Ayah ingin Hye Ri menyelesaikan kasus dan harus pergi bekerja. Ibu meminta Hye Ri untuk bertahan. Ibu berkata, “Aku minta maaf karena menjadi ibu seperti ini tapi, hidupku juga ada ditanganmu!”
Di kantor, Pimpinan mengkuliahi Se Joon tentang bagaimana tidak bertanggung jawabnya Hye Ri karena mengirim banyak sekali polisi dan menginvestigasi sebuah kasus sebelum melaporkannya. Se Joon membela Hye Ri dengan berkata kalau dia nerusaha mengumpulkan bukti yang kuat. Se Joon juga telah melakukan penyelidikan tanpa melaporkan terlebih dahulu. Pimpinan terkejut sebab Se Joon ada di pihak Hye Ri. akan tetapi, Se Joon hanya berkata, “Aku merasa bertanggung jawab sebagai mentor-nya!”
Hye Ri tiba di tempat kerja dengan sepatu datar, long dress dan jas panjang. Dia berbalik dan melihat semua teman sekantornya – mereka tidak pakaian yang dikenakan Hye Ri! Ketika Hye Ri meminta maaf pada Pimpinan karena telat, pria itu menolaknya. Tapi, ketika Hye Ri minta maaf karena membuat Se Joon terluka, pimpinan terkejut. Pimpinan melayangkan kepalany ke Se Joon – dia terluka? Kenapa dia tidak bilang? Apa dia bermaksud melindungi Hye Ri? Pimpinan melaporkan kejadian itu pada presiden departemen dan mengatakan tentang perbuatan Hye Ri, yang meski gegabah, membuktikan bila dia ingin menjadi seorang jaksa dan untuk itu dia harus diberi kesempatan. Hye Ri dibebaskan dan harus menulis surat permohonan maaf. Kali ini Se Joon membantunya jadi Hye Ri lebih baik tidak mengacaukannya.
Pimpinan: “Jika kau tidak membayar hutangmu, maka sebagai gantinya Se Joon yang akan membayarnya!”
Hye Ri: “Jaksa macam apa yang melakukan itu? Sebuah kasus bukanlah uang. Jadi bagaimana mungkin Jaksa Yoon membayarnya jika aku tidak memecahkan kasus-nya?”
Pimpinan: “Kami akan memindahkannya ke Dokdo atau kemana saja!”
Hye Ri: “Kantor Kejaksaan sedang dibangun di Dokdo?”
Pimpinan: “Ya, karena orang-orang Jepang tetap bersikeras kalau itu adalah wilayah mereka, jadi kami mencoba membangun satu kantor kejaksaan. Apa kau ingin pergi ke Dokdo juga?”
Hye Ri kemudian menemui Se Joon dan sekarang dia sudah terpikat pada Se Joon. Se Joon memberinya sebuah kasus kekerasan pada anak dan memintanya untuk bekerja dengan baik. Hye Ri berterimakasih lalu bertanya tentang luka Se Joon. Dia berkata kalau lukanya baik-baik saja tapi Hye Ri bersikeras ingin melihatnya sendiri. Bahkan, dia mencoba membuka kancing baju Se Joon untuk melihatnya. Jung Sun masuk pada saat itu. Ada tamu untuk Hye Ri. Jung Sun duduk dan langsung bertanya pada Se Joon kenapa dia mau berbuat banyak untuk Hye Ri – bahkan mau terluka untuknya. Se Joon menolak alasan dia melakukan itu karena Hye Ri mirip dengan istrinya. Wajah mereka memang mirip tapi kepribadian mereka sangat berbeda. Jung Sun senang mendengar ini tapi tetap tidak nyaman.
Hye Ri lari keluar menuju bangku taman untuk bertemu dengan In Woo. In Woo langsung terkesan melihat gaya berpakaian Hye Ri. In Woo bertanya, “Apa kau berhenti memakai sepatu hak tinggi? Kau benar-benar pendek!” Hye Ri memperhatikan In Woo memakai kaca mata. Dia menarik kaca mata itu dan melihat luka di bawah mata In Woo. Hye Ri bertanya apa In Woo terlibat perkelahian? Tapi, In Woo membalik segalanya dan malah menarik kaca mata Hye Ri, yang akhirnya memperlihatkan memar di matanya.
Hye Ri kemudian mulai bercerita kalau dia sudah mendapatkan kasus. In Woo dengan sembarangan mengembalikan barang-barang Hye Ri yang dia ditinggalkan, termasuk di dalamnya sepatu dan bajunya. Hye Ri melihat sepatunya dan menyadari jika In Woo ada di rumah judi itu juga. Dia bertanya bagaimana In Woo tahu lokasinya berubah. In Woo berkata, “Jika aku tahu, apakah aku akan datang terlambat?” In Woo bersikap cool dan berkata bahwa dia tidak ingin tertangkap berada di situasi seperti itu – jadi dia tidak pernah ada di perkelahian itu. Hye Ri bertanya tentang memar-memar di mata In Woo tapi dia mengelak dengan berpura-pura menelpon.
Di dalam tas Hye Ri, sebuah kotak mulai berdering. Dia membukanya dan menemukan sebuah hand phone. Hye Ri sangat tersentuh tapi dengan gamblang dia berkata bahwa dia tidak ingin mengecoh seseorang – dia tidak ingin In Woo menyukainya. In Woo berkata kalau dirinya tidak bisa melakukan itu dan apakah Se Joon juga menyukainya? Hye Ri terkejut – bagaimana In Woo bisa tahu? In Woo berkata kalau dia punya ‘kekuatan’. Dia juga berkata jika mereka bertemu maka mereka akan bertemu. Di samping itu, Hye Ri berhutang padanya. In Woo bilang pada Hye Ri jika mereka harus tetap menjaga hubungan mereka seperti yang sudah-sudah. Dia kemudian menghadiahkan Hye Ri telur rebus untuk mengobatinya memar di wajahnya. In Woo berjalan pergi dan berkata pada dirinya sendiri, “Yoon Se Joon, kau lebih baik daripada aku!”
Hye Ri bekerja keras menyelesaikan kasus yang diberikan Se Joon padanya. Dia masuk ke ruangan Se Joon untuk menanyakan beberapa pertanyaan. Tapi Se Joon menyuruhnya menemui Jung Sun saja – dia lebih tahu tentang kekerasan anak-anak. Hye Ri tidak perlu merengus dihadapan Jung Sun tapi dia mau mencatat semua nasehat Jung Sun. Kasus-nya seperti ini: Ibu membawa putrinya yang berusia 7 tahun, Ji Min, les musik pada seorang instruktur terkenal. Suatu hari, toko ibu kebanjiran karena kebocoran saluran air dan tidak bisa menjemput Ji Min tepat waktu. Instrukturnya berkata Ji Min akan baik-baik saja dan dia bermain dengan gadis itu di kantornya. Dia menyentuh Ji Min dan pintu pun tertutup. Minggu berikutnya, Ji Min menolak untuk pergi les sebab dia merasa sakit. Keeseokan harinya, ibu tahu apa yang terjadi waktu dia memandikan anaknya.
Hye Ri memotong kesaksian ibu Ji Min. Apakah ibu tidak memandikan putrinya selama satu minggu penuh? Meski anaknya protes, tidakkah para ibu selalu memandikan anaknya juga? Ibu berkata kalau dia merasa lelah setelah bekerja, dia tidak akan memandikan anaknya. Sebenarnya ini alasan yang lemah banget.
Malam itu, Hye Ri menunjukkan sebuah gambar pada ayahnya, yang mencantumkan nama Hye Ri sebagai Kepala Jaksa dalam sebuah file kasus. Sekarang, bisakah ayah membuka lemari baju Hye Ri? Hanya karena dia mendapatkan sebuah kasus tidak membuat Hye Ri menjadi seorang Jaksa. Tapi, Hye Ri mengungkapkan kalau kasus ini tidak ke kejaksaan, maka pembimbingnya akan dikirim ke daerah pedesaan (Se Joon). Ayah menyerahkan kunci lemari baju pada putrinya tapi dia tetap memebawa kunci mobil dan kartu kredit Hye Ri sampai dia memenangkan kasus yang ditanganinya sekarang.
Keesokan harinya, Kim Min Shik – instruktur musik – datang untuk ditanyai. Hye Ri sangat keras padanya dan bertanya apakah dia pernah menyentuh Ji Min. Kim membuka tangan di pangkuannya dan berkata bahwa dia hanya menepuk pantat Ji Min sebagai tanda pujian. Dia membawa Ji Min ke kantornya yang kedap suara untuk bermain dengannya dan saat muridnya untum kelas jam 5 datang, Kim menyuruh murid itu untuk menunggu bukan karena dia meminta Ji Min untuk bungkam tapi karena muridnya itu datang terlalu awal.
Hye Ri berkata kalau Ji Min menuduhnya tapi Kim Min Shik membela diri dengan berkata kalau ibu Ji Min perlu uang karena itu dia membuat kasus ini. Min Shik sudah memberikan diskon pada ibu dalam pembayaran les anaknya sebab ibu mengeluh tentang kesulitan financial untuk menopang hidup anaknya setela bercerai. Ini baru berita besar buat Ma Hye Ri!
Hye Ri menyergap Se Joon tepat setelah dia keluar dari kamar mandi dan meminta nasehat. Se Joon bilang bahwa dengan pembelaan yang kuat dari terdakwa, Hye Ri harus mendapatkan kesaksian Ji Min dan dia perlu psikolog anak ketika bertemu dengan gadis itu. Hye Ri berkata kalau masa lalu Min Shi bersih – tidak ada tuduha criminal dan istrinya cantik. Dia tidak punya motif untuk memperkosa anak-anak tapi itu tidak membebaskannya. Sama halnya, anak tidak akan berbohong tentang hal seperti itu, benar kan? Ibu juga tidak punya bukti lain. Hye Ri bingung – dia tidak tahu siapa yang benar dan siapa yang salah.
Hye Ri bertemu dengan Ji Min dan ibunya bersama seorang penasehat anak. Meski Hye Ri sangat ramah, Ji Min tetap bersembunyi dibelakang ibunya. Hye Ri membuka buku diary-nya dan mulai membaca kata-kata yang bisa dia gunakan. Dia mulai dengan, “Wah, kau mirip sekali dengan ibumu!” Kemudian Hye Ri menyarankan agar mereka main boneka saja dan berpura-pura kalau boneka itu adalah Ji Min dan instruktur musiknya. Hye Ri mencoba bertanya tentang apa yang terjadi hari itu tapi Ji Min tidak menjawab. Putus asa, Hye Ri menyarankan agar mereka main teka-teki saja. Tapi ini membuat Ji Min takut – dia main teka-teki hari itu dengan Min Shik. Ji Min minta pulang dan Hye Ri malah meminta ibu untuk keluar. Ji Min pun mulai menangis. Jelas sekali kalau cara Hye Ri bertanya menimbulkan trauma!
Di akhir sesi bertanya, penasehat anak mengatakan pada Hye Ri jika anak-anak itu cepat tanggap – kalau Hye Ri ingin mendapatkan jawaban, dia harus mengerti bagaimana anak-anak berpikir dulu. Kembali ke kantor. Hye Ri benar-benar kehabisan ide. Dia mondar mandir di kantor. Dia tidak tahu bagaimana berhubungan dengan anak umur 7 tahun sebab dia tidak kenal satu pun anak berusia segitu. Dan saat dia berumur 7 tahun, hal yang paling suka dia lakukan adalah makan! Hyung Soo mengatakan pada Hye Ri kalau Se Joon punya putri berusia tepat 7 tahun. Ini berita besar buat Hye Ri: Se Joon sudah menikah. Tapi istrinya sudah meninggal.
Se Joon sedang mereview kasus pemukulan ajumma. Dia melihat foto dengan tanda tamparan di pipi korban. Korban itu pun dipanggil. Se Joon mulai bertanya apakah ajumma yang menampar itu menampar sang korban dengan tangan kanan. Ajumma yang menjadi korban berkata iya – karena itu ada bekas di pipi kirinya. Se Joon meminta ajumma untuk menunjukkan dimana bekas ibu jarinya. Ajumma meletakkan tangan kirinya sendiri untuk menunjukkan kalau bentuk tamparan itu sama persis. Gambarnya memang cocok bentuk tangan ibu itu.
Dalam perjalanan pulang, In Woo tiba-tiba menelpon Hye Ri dan bertanya apakah dia perlu bantuan dalam menangani kasusnya. In Woo menduga kalau Hye Ri tidak perlu bantuan tapi sebelum menutup telpon, Hye Ri berkata kalau dia perlu bantuan. In Woo menyarankan untuk berlatih bersikap ramah pada anak-anak dengan putri Se Joon. Lagipula, Hye Ri perlu berbaik-baik pada anak Se Joon sebelum menikahinya. Hye Ri terkejut – sepertinya seluruh dunia sudah tahu jika Se Joon sudah menikah kecuali dirinya. Hye Ri mengakui cara berpikirnya yang kuno – tidak masuk akal kalau dia jatuh cinta pada single father. In Woo tidak merasa ada masalah dengan hal seperti itu tapi Hye Ri berkata kalau cinta seharusnya tidak seperti itu.
Keesokan harinya, polisi menyerahkan surat tuntutan yang harus diproses oleh jaksa dan kebetulan itu untuk Ma Hye Ri. Surat-surat itu terus bertumpuk dan Hye Ri terus mengecap tanpa memedulikannya. Ternyata salah satu surat tuntutan itu adalah kasus yang sedang ditangani In Woo dan ayah dari klien itu meminta bantuan In Woo.
Ketika Hye Ri pulang, Se Joon bergabung dengannya di dalam lift. Dengan canggung Hye Ri bertanya apa yang dilakukan Se Joon pada akhir pekan. Dia berkata kalau dia bermain dengan putrinya. Hye Ri tidak bertanya lagi tapi saat tiba di rumah dia terus memikirkan Se Joon yang ada bersamanya ketika dia mengenakan sepatu keberuntungannya. Dia akhirnya menyimpulkan kalau Se Joon adalah takdirnya dan dengan senang membuat kue bersama ibunya. Mereka mengenang kembali masa-masa ketika mereka membuat kue bersama. Hye Ri berkata kalau tidak apa bila ibunya berhenti sejenak – toh, dia sudah menikah dan tidak perlu menjaga berat badan lagi.
Pada akhir pekan, Se Joon, Bin dan Jung Sun bermain bersama di taman. Mereka adalah keluarga yang bahagia dan tiba-tiba saja Hye Ri menelpon. Dia bertanya apakah dia boleh mengunjungi Se Joon. Dia sudah ada di depan rumah Se Joon. Se Joon langsung memasang wajah aneh. Dia cepat-cepat pulang. Se Joon meminta Hye Ri untuk tidak berada dekat-dekat rumahnya lagi. Hye Ri meminta maaf dan berkata, “Tidak ada anak-anak di sekitar rumahku. Putrimu 7 tahun dan Ji Min 7 tahun jadi aku bertanya-tanya bagaimana anak usia 7 tahun. Aku akan bertanya padamu… tapi apa yang aku katakan sekarang adalah alasan. Alasanku adalah aku ingin bertemu denganmu. Aku penasaran tentang rumah seperti apa yang kau tinggali. Mungkin kan menyukai seseorang?”
Se Joon terkejut. Hye Ri berkata lagi, “Aku menyukaimu. Tidak bisakah aku berkata begitu?” Se Joon berkata kalau dia tidak bisa. Hye Ri seharusnya berkonsentrasi pada pekerjaan. Lagipula, dia tidak bisa menyukai gadis yang sudah menyusahkannya. Seperti Se Joon tidak serius. Hye Ri pergi tepat ketika Bin dan Jung Sun tiba. Bin tidak melihat Hye Ri tapi dia melihat hadiah dan menarik sebuah kue yang berisi namanya.
Hye Ri menemui ibu Ji Min di toko dan membicarakan masalah biaya diskon biaya les musik. Ibu Ji Min terlihat tidak nyaman pada fakta itu. Berikutnya, Hye Ri tahu dari pimpinan kalau ibu Ji Min ingin mengganti Jaksa. Hye Ri tidak mengerti kenapa dia ingin mengganti Jaksa. Dia lantas menelpon In Woo untuk meminta bantuan. Dengan kecewa, Hye Ri berjalan keluar gedung. Dia bertemu dengan ‘ajumma penyerang’. Ajumma berkata kalau Hye Ri pasti suka sekali tomat makanya dia kurus sekali. Dan di hadapan semua jaksa, Hye Ri disiram dengan tomat hancur oleh ajumma itu. Ajumma marah karena Hye Ri tidak mendengarkan keterangannya meski sekarang dia sudah dibebaskan dari tuduhan. Kerumunan orang terbentuk dan In Woo tiba.
Ajumma itu pergi dan Se Joon turun untuk mendekati Hye Ri. Hanya saja, In Woo mendahuluinya dan memakaikan jas-nya pada Hye Ri lalu menuntunya ke mobil. Jaksa Chae dan Lee bertanya-tanya apakah pria itu pacar Hye Ri dan Jung Sun tentu tidak melewatkan ekspresi Se Joon. Di dalam mobil, In Woo menyerahkan tisu pada Hye Ri untuk membersihkan diri. Hye Ri berusaha untuk tidak menangis tapi In Woo menyuruhnya untuk menangis saja. Dia mulai terisak.
In Woo membawa Hye Ri ke apartemennya agar dia bisa membersihkan diri. Dia meminjamkan Hye Ri pakaian dan saat Hye Ri keluar ternyata pakaian itu tidak cocok. In Woo berkata, “Wow, berat badanmu pasti naik!” Berikutnya Yoon Ah menelpon dan bertanya apakah Hye Ri mengenakan bajunya hari ini. Ternyata video kalau Hye Ri diserang sudah beredar di internet. Dan jika Hye Ri belum kaget, orang yang mengedarkan video itu berusaha membuat Hye Ri kaget sekarang. Hye Ri meledak, menangis – kenapa harus dia yang dipilih? In Woo kaget tapi membiarkan Hye Ri menangis sebelum mengantarnya pulang.
Hye Ri tidak bisa tidur dan sebelum fajar tiba, dia menyewa taksi. Dia pergi ke bandara sambil membawa barang-barangnya. Dia meninggalkan kartu kredit untuk ibunya. Hye Ri minta maaf karena tidak bisa menjadi Jaksa. Tidak peduli apapun yang dia lakukan, semuanya tidak berhasil. Dia akan bersembunyi selama 3 bulan dan tidak ingin ayahnya tahu. Atau lebih baik ibu bilang pada ayah kalau Hye Ri pergi untuk bunuh diri. Setelah membeli tiket, Hye Ri pergi ke gerbang keberangkatan. Tapi In Woo menarik tangannya dan mengatakan kalau dia tidak diijinkan pergi kemana-mana.
source    :  http://meylaniaryanti.wordpress.com/2010/06/22/sinopsis-prosecutor-princess